14
Karya
10
Pengikut
2
Dukungan
Ekky Imanjaya adalah dosen Prodi Film Binus University. Setelah meraih gelar sarjana di bidang Sastra Arab (lulus 1998) dan master Ilmu Filsafat (2003) di Fakultas Sastra UI, Ekky melanjutkan studi di bidang Kajian Film Universiteit van Amsterdam (S2, 2008) dan University of East Anglia (S3, 2018). Menjadi wartawan dan kritikus film sejak tahun 2000, kala menjadi reporter di Astaga!com. Tahun 2005 dinominasikan sebagai Kritikus Film Terbaik FFI 2005. Tulisannya, popular dan akademis, tersebar, antara lain di Kompas, Tempo, JumpCut, dan jurnal Plaridel. Ikut mendirikan RumahFilm.org. Buku terakhirnya adalah Mencari Film Madani: Sinema dan Dunia Islam dan bersama Hikmat Darmawan menyunting Tilas Kritik: Kumpulan Tulisan Rumah Film 2007-2012.
Ekky Imanjaya
1 bulan yang lalu
Ekky Imanjaya
5 bulan yang lalu
Merayakan Rilisnya DVD “Lewat Djam Malam” oleh Criterion: Restorasi Film “Lewat Djam Malam” dan Kisah-Kisah Kearsipan Film lainnya. Bulan depan, tepatnya 29 September 2020, "Lewat Djam Malam" (After Curfew, Usmar Ismail 1954) akan diedarkan oleh Criterion, sebuah institusi distribusi DVD bergengsi! NB mengundang Lisabona Rahman (arsiparis film lepas yang bekerja di Berlin), salah satu sosok penting di balik restorasi film ini.
Ekky Imanjaya
6 bulan yang lalu
Ekky Imanjaya
6 bulan yang lalu
Ekky Imanjaya
6 bulan yang lalu
Ekky Imanjaya
6 bulan yang lalu
Ekky Imanjaya
7 bulan yang lalu
Ekky Imanjaya
7 bulan yang lalu
Ekky Imanjaya
7 bulan yang lalu
Bagaimana penulisan skenario pasca kepergian Asrul Sani? Apakah Indonesia bisa mencetak penulis sekaliber Asrul dalam iklim industri film dan televisi sekarang ini? Bagian kedua dari tulisan di tahun 2004 yang masih saja relevan hingga kini. Kali ini fokus pada penulisan skenario di era pertengahan 2000an yang masih saja aktual, dengan merefleksikannya pada perjalanan penulis Asrul Sani
Ekky Imanjaya
7 bulan yang lalu
Kenapa film B itu penting? Dan bagaimana masa depan Film B Indonesia?
Ekky Imanjaya
7 bulan yang lalu
Apa dan bagaimana itu kritik film?
Ekky Imanjaya
7 bulan yang lalu
Simak obrolan dengan Rini (Redaktur RumahFilm, 2007-2012) seputar festival film di era COVID19 (khususnya We are One), pergumulannya saat mewawancarai Bela Tarr, difoto Jafar Panahi, dan liputan saat hamil besar di Cannes Film Festival. Juga pengalamannya memotret para artis Hollywood seperti Tarantino dan Angelina Jolie, dan mengabadikan sineas Indonesia di Rotterdam, termasuk saat Ekky minta tanda tangan Sokurov.
Ekky Imanjaya
7 bulan yang lalu
Ekky Imanjaya
7 bulan yang lalu
Apa warisan terpenting Asrul Sani sebagai seorang penulis skenario? Bagaimana pengaruhnya bagi sineas kita sekarang? Tulisan yang terbit 2004 ini masih saja relevan saat ini. Saya mewawancarai almarhum Chaerul Umam, Riri Riza, Nia Dinata, dan Jujur Prananto untuk mencari tahu jawabannya.